Dari sekian banyak Band yang aku sukai, mungkin Efek Rumah Kaca lah yang lagunya tidak membosankan. Lirik yang mempunyai arti dalam dan sulit dipahami, selain itu aksi panggung dan keprobadian personilnya yang sangat asiiik. Apalagi pada Jumat, 06 November aku berkesempatan nonton perdana konsernya di event Pameran Otomotif di salah satu Mall besar di Surabaya. Waktu itu aku mengajak temenku yang suka Otomotif, namun apa daya aku tak bisa meninggalkan konsernya yang super super keren. Dan terpaksa deh dia cuma menemani aku saja, tapi ya sempat mampir sih di pameran otomotifnya.
Langsung saja gan, yang penasaran akan lagu Efek Rumah Kaca monggo disempetin mampir.
ALBUM: EFEK RUMAH KACA
Jalang
Lagu pertama pada album ini, menceritakan sebuah keadaan nyata ketika masa pemerintahan orde baru. Semua yang menentang kinerja pemerintah dianggap musuh negara. Dapat terlihat jelas dari potongan liriknya :
‘siapa yang berani bernyayi, nanti akan di kebiri… siapa yang berani menari, nanti kan di eksekusi..’
Karena mereka paling suci, lalu mereka bilang kami Jalang. Sedikit tambahan disini, emang kok banyak banget kejadian kayak orang hilang pada masa-masa ini. Kebanyakan korbannya ya mahasiswa. Maklum aja di masa itu, pemerintahan emang keras, ada yang ngeyel dikit lagsung di embat.Apa ada hubungannya dengan FPI? *ckckck
Jatuh Cinta Itu Biasa Saja
Lagu cerdas! Lagu ini bukan bermakna merendahkan arti cinta. No no no. Efek rumah kaca membuat lagu yang memiliki arti berbeda daripada lagu cinta yang merajalela di pasar musik Indonesia sekarang ini. Mereka menggambarkan makna cinta yang tidak di-hiperbola-kan. Menyinggung juga orang-orang yang menjalani dan memaknai cinta yang terlalu berlebihan. Terlihat dari potongan lirik lagunya:
‘kita berdua hanya berpegangan tangan, tak perlu berpelukan.. kita berdua hanya saling bercerita, tak perlu memuji.. kita berdua tak hanya menjalani cinta, tapi menghidupi..’
Jelas kan, mereka seperti menyentil banyak orang yang bisa dibilang Lebay kalo lagi jatuh cinta atau pacaran. Dikit dikit galau, abis galau males move on, pengen move on kepikiran aneh-aneh jadi galau lagi dan terus kayak gitu. Satu lagi, di lagu ini ada lirik yang paling gue suka: 'Jika jatuh cinta itu buta, berdua kita akan tersesat.. saling mencari di dalam gelap.. kedua mata kita gelap, lalu hati kita gelap, hati kita gelap, lalu hati kita gelap..'~ Jelas sekarang, kalo jatuh cinta itu gak pernah buta! Kalo buta karena jatuh cinta, kita juga pasti buta mata, hati, telinga dan rasa buat mencintai seseorang. Cerdas! Jangan bilang cinta itu buta, karena cinta gak pernah buta! Case closed!Bukan Lawan Jenis
Satu tema menarik yang diangkat oleh efek rumah kaca dan menjadikannya sebuah lagu. Sama seperti judulnya cerita tidak jauh dari kisah dimana seorang ingin menolong tapi orang yang ditolong malah jatuh cinta padahal mereka sama jenis. Sang penolong hanya bisa bernyanyi dan memohon maaf, aku bukan lawan jenismu. Disini gue ngebayangin kalo ada ehemm... maaf... Banci yang ditolong seseorang untuk kembali kejalan yang benar. Si penolong ini tulus membantu tapi si ehemm... maaf... banci ini malah jatuh cinta kepada si penolong.
Belanja Terus Sampai Mati
Bercerita bahkan mengkritik sebuah kebiasaan masyarakat indonesia yang sudah menjadi satu kebudayaan turun temurun bangsa ini yaitu budaya konsumerisme. ‘tapi tapi itu hanya kiasan, juga juga suatu pembenaran, atas bujukan setan, hasrat yang dijebak zaman, kita belanja terus sampai mati..’~Tidak bisa dipungkiri, lirik lagu ini menggambarkan realita yang ada pada tiap individu masyarakat Indonesia, Belanjaaa.
Insomnia
Lagu lain yang mengangkat tema sederhana, kebiasaan seseorang yang menjadi sebuah penyakit susah tidur, yaitu insomnia. Dalam lagu ini menceritakan seseorang yang terus bertanya kepada dirinya sendiri, apa itu insomnia? apa penyebabnya? dari mana datangnya?
Debu-Debu Beterbangan
Lagu untuk merenung. Dalam lagu ini kita diajak merenungkan hidup yang tengah kita jalani. Dalam lagu ini juga tersirat sebuah makna religi. Selain itu pada bagian reff., menceritakan hari kiamat yang akan datang, tak bisa dielakan, dan sebagai manusia kita hanya bisa pasrah. ‘pada saatnya nanti, tak bisa bersembunyi.. kita pun menyesali, kita merugi.. pada siapa mohon perlindungan? Debu-debu beterbangan..’~
Di Udara
Sebuah lagu yang bisa dibilang khusus dipersembahakan untuk seorang aktivis yang meninggal (dibunuh) di udara, siapa lagi kalau bukan Munir. Dalam lirik lagunya jiwa seorang munir bagai hidup dan mengisyaratkan bahwa akan lahir munir-munir lainnya yang akan membela ketidakadilan di negeri ini. ‘ku bisa tenggelam dilautan, aku bisa diracun di udara, aku bisa terbunuh ditrotoar jalan, tapi aku tak pernah mati, tak akan berhenti..’~ #MENOLAKLUPA
Efek Rumah Kaca
Sebuah lagu yang memiliki nama yang sama dengan nama band dan judul albumnya. Lagu ini bertema kerusakan lingkungan akibat ulah manusia, yaitu Global Warming. Sedikit juga bercerita tentang keadaan bumi di masa yang akan datang jika manusia terus merusak alam dan tidak mencoba memahami bumi ini sendiri. 'Daun-daun berlubang, debu kosmik, hujan asam.. Matahari tiada tirai.. Bakal bunga tak memekar.. Kita akan terbakar! Kita akan mewariskan untuk anak dan cucu kita..'~
Bayangkan, apa yang kita sisakan untuk anak cucu kita nanti? Bukan hanya berupa materi, tapi tempat untuk mereka menjalani hidup.
Melancholia
Salah satu lagu yang ditulis Cholil (vokalis), pada waktu ayahnya meninggal. Dalam kesendirian dia merasakan satu keadaan yang sangat menyedihkan. Semua serba melankolis dan dia menggambarkannya menjadi sebuah keindahan yang jarang dirasakan oleh orang lain untuk dinikmati.‘Murung itu sungguh indah, melambatkan butir darah.. Nikmatilah saja kegundahan ini, segala denyutnya yang merobek sepi.. Kelesuan ini jangan lekas pergi, aku menyelami sampai lelah hati..’~
Cinta Melulu
Lagu paling sukses yang menjadi single pertama efek rumah kaca. Mernceritakan tentang pasar musik di indonesia yang lagu-lagunya semua bertema cinta. Menyindir semua penikmat musik, band, dan para pencipta lagu zaman sekarang. Bisa dilihat dari liriknya: ‘Nada-nada yang minor, lagu perselingkuhan, atas nama pasar semuanya begitu klise.. Elegi patah hati, ode pengusir rindu, atas nama pasar semuanya begitu banal.. Lagu cinta melulu, apa memang karna kuping melayu? suka yang sendu-sendu..’~
Oke, di beberapa lagu ERK juga ada yang temanya cinta. Tapi, plis dipahami liriknya dan maknanya. Berlebihankah? Klise? Temanya cinta yang gitu-gitu aja? Really? Put your ears and brain back to the right places.
Sebelah Mata
Menceritakan keadaan Adrian (basis) yang mempunyai gangguan pengelihatan. Perlahan-lahan pengelihatannya kabur dan timbul bercak pada matanya, kemudian dia menulis lagu ini. Sama seperti melancholia, adrian menggambarkan kekurangannya menjadi sebuah keindahan yang tak dimiliki orang lain, menilai sebuah kekurangan atau kelemahan menjadi sebuah kelebihan. ‘Sebelah mataku yang mampu melihat, bercak adalah sebuah warna-warna mempesona.. Tapi sebelah mataku yang lain menyadari, gelap adalah teman setia dari waktu-waktu yang hilang..’~
Desember
Menceritakan sebuah banjir besar yang melanda Jakarta pada akhir tahun 1999. Lagu ini juga sebagai doa bagi mereka yang sabar menghadapi bencana tersebut dan doa bagi mereka yang telah berpulang kesisi –Nya akibat peristiwa tersebut. 'Sampai nanti ketika, hujan tak lagi meneteskan duka mertas luka sampai hujan, memulihkan luka..'~
ALBUM: KAMAR GELAP
Tubuhmu Membiru Tragis
Tubuhmu membiru tragis, menjadi lagu pembuka dalam album keduanya ini. Sebenernya gue masih binggung tentang makna yang tersirat di lagu ini. Ada dua kemungkinan maknanya, yang pertama menceritakan seorang pecandu narkoba/obat-obatan terlarang yang sudah tidak bisa membedakan lagi mana yang nyata dan mana yang tidak nyata. Tubuhnya seakan melayang ke udara. Setelah itu, dia mati akibat overdosis. Nah yang kedua, menceritakan seseorang yang tidak kuat lagi menjalani hidup. Dia terbelit banyak masalah dan ditekan dari sana sini. Ada bisikan agar langsung saja mengakhiri hidup dengan lompat dari ketinggian. Akhirnya bisikan tersebut dia pilih sebagai jalan terakhir dan pada akhirnya, dia jatuh terkulai dan tubuhnya membiru tragis. 'Perihmu yang menganga tak hentinya bertanya, hidup tak selamanya linier, tubuh tak seharusnya tersier.. Coba bukalah mata, indah di bawah sana, tutup rapat kedua telinga, dari bisikan entah di mana.. kau terbang dari ketinggian mencari yang paling sunyi.. dan kau melayang mencari mimpi-mimpi tak kunjung nyata..'~
Kau Dan Aku Menuju Ruang Hampa
Dalam lagu ini, mereka mengambarkan sebuah keadaan dimana seseorang dipaksa untuk menuruti apa yang dikehendaki oleh atasannya atau orang yang lebih berkuasa (pemaksaan kehendak/brain wash). Menyentil juga situasi yang terjadi pada masa Orde baru. Penculikan, cuci otak, orang hilang, ada yang balik tapi lebih banyak yang gak jelas nasibnya gimana. ‘Kau belah dadaku, mengganti isinya.. Dihisap pikiranku, memori terhapus.. Terkunci mulutku, menjeritkan pahit..’~
Mosi Tidak Percaya
Adalah sebuah suara kepenatan akan janji yang tidak pernah dipenuhi, sebuah teriakan rakyat yang tak mau lagi dikelabui oleh janji-janji palsu para penguasa negeri ini ‘Kamu ciderai janji, luka belum terobati, kami tak mau dibeli, kami tidak bisa dibeli, janjimu pelan-pelan akan menelanmu..’~
Buat yang belum tau, mosi tidak percaya itu kayak gerakan diam dan menolak untuk percaya lagi yang dilakukan rakyat atas kehendak yang dijanjikan oleh pemerintah tak kunjung terlaksana. Jadi simpelnya gini, pemerintah ngeluarin janji-janji apalah gitu dan rakyat gak kasih kepercayaan lagi kepada pemerintah. Ya kurang lebih kayak gitu deh (sok tau).
Lagu Kesepian
Lagu lain yang bertemakan cinta dikemas dalam wadah cantik yang berbeda dari lagu-lagu yang beredar luas belakangan ini. Bernuansa akustik dan masih menceritakan hal yang sederhana, sebuah janji yang tak lekas ditepati. ’Ku tak melihat kau membawa terang yang kau janjikan… Kau bawa bara berserak di halaman, hingga kekeringan.. Dimana terang yang kau janjikan? Aku kesepian..’~
Lirik yang begitu berbeda dengan lagu ce.i.en.te.a yang sekarang sedang menggaung di negeri ini. Jika ditelaah dari sudut berbeda, lagu ini menceritakan hal lain. Dahulu kala ada sebuah kepercayaan bahwa piramida mesir dibangun manusia dengan bantuan para alien (makhluk asing). Ketika itu, alien berjanji akan kembali lagi ke bumi untuk hidup bersama manusia. Akan tetapi mereka pergi dan hingga sekarang manusia menunggu janji yang tak kunjung ditepati si alien dan akhirnya janji tersebut terlupakan. Mirip film Prometheus gitu deh kayaknya, manusia nemuin petunjuk kalo bukan cuma manusia aja yang idup di jagad raya. Eh, kok malah jadi OOT.
Hujan Jangan Marah
Hujan jangan marah menceritakan keadaan musim kemarau yang berkepanjangan. Bercerita tentang sebuah doa seseorang agar hujan cepat turun dan tak marah lagi untuk menghapus musim kering yang berkepanjangan di negeri ini. ‘Dengarkah? Jantungku menyerah.. Terbelah, ditanah yang merah.. Gelisah dan hanya suka bertanya pada musim kering.. hujan hujan jangan marah..’~
Di lagu ini pasti banyak banget orang yang ngira kalo Hujan jangan marah itu maknanya ada hujan gede yang gak berenti-berenti turun, terus manusia berdoa agar hujannya berenti turun dan gak marah lagi. Sebenernya maknanya itu terbalik. Jadi kayak gini kalo dijadiin dialog konyol: Jan, ujan jangan marah lagi dong. Baikan ya, maafin ya. Besok hujan turun dong jangan kemarau mulu. :ngakak
Kenakalan Remaja Di Era Informatika
Sesuai dengan judulnya, lagu ini bercerita tentang maraknya video seks remaja Indonesia. Menggambarkan keadaan nyata tentang rendahnya moral remaja yang dengan sesuka hati melakukan seks bebas dan mengabadikannya ke dalam bentuk video. ‘Rekam, dan memamerkan badan dan yang lainnya.. Mungkin hanya untuk kenangan.. Ketika birahi yang juara, etika menguap entah kemana?’ ~
Ini video clipnya konyol banget. Musti liat deh di yusup (baca: Youtube).
Menjadi Indonesia
Mendengar lagu ini kita seperti merasa kesal dan sebal karena ‘hawa’ Indonesia penuh dengan kegelapan politik dan banyak kecurangan didalamnya. Sebuah ajakan juga dilontarkan agar masyarakat Indonesia bangkit mewujudkan mimpi-mimpi yang terpendam, memperbaiki citra negeri ini agar dikenal sebagai negara besar dimata dunia, tidak bergantung kepada negara lain dan menjadi Indonesia yang sesungguhnya kelak. ‘Lekas, bangun dari tidur berkepanjangan.. Menyatakan mimpimu.. Cuci muka biar terlihat segar.. Merapihkan wajahmu.. Masih ada cara menjadi besar.. Memudakan tua mu.. Menjelma dan menjadi Indonesia..’~
Gue pernah nulis di post lainnya tentang lagu ini, Judulnya ERK vs ST12 (Gue gaptek jadi gabisa bikin link ke post gue yang itu, tolong search sendiri ya)
Kamar Gelap
Jangan salah dalam memaknai lagu ini. Bukan berarti lagu ini menceritakan sebuah kamar ‘angker’ yang gelap gulita, melainkan sebuah kamar yang digunakan untuk menghasilkan (mencuci) sebuah foto. Lagu ini sangat unik, karena tema yang diangkat sesungguhnya tak banyak dipikirkan oleh kita. ‘Yang kau jerat, adalah riwayat.. Tidak punah, jadi sejarah.. Padam semua lampu, semua lampu..’
Ini lagu dibuat untuk para tukang foto. upss... Fotografer maksudnya.
Jangan Bakar Buku
Menceritakan kejadian maraknya pembakaran buku-buku sejarah yang dianggap menyimpang. Teriakan bagi semua orang akan pentingnya sebuah buku dalam hidup, sebagai pedoman dan menerangi jalan kebenaran yang telah disimpangkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Ini juga kejadian pas Orde baru loh. Banyak buku-buku yang di 'hilangkan' dengan sengaja karena isinya dianggap berbahaya bagi pemerintahan. Karena sekarang udah jaman reformasi, muncul lagi kan buku-buku lama yang kena banned pas Orba. 'Karena setiap lembarnya, mengalir berjuta cahaya.. Karena setiap aksara membuka jendela dunia.. Karena setiap abunya, membangkitkan dendam yang reda.. Karena setiap dendamnya, menumbuhkan hasutan baka..'~
Banyak Asap Disana
Eit, bukan tentang kebakaran hutan, rumah atau apalah itu. Lagu ini bertema urbanisasi. Bingung? Oke gue jelasin. Lagu ini menceritakan masyarakat desa yang hanya menggantungkan cita-citanya dikota besar. Mengharapkan penghasilan yang lebih karena disana banyak pabrik-pabrik berdiri dan akibatnya juga di kota jarang terdapat taman-taman hijau karena banyak berdiri gedung dan pabrik, banyak asep deh. ‘Yang muda lari ke kota, berharap tanahnya mulia.. Kosong di depan mata, banyak asap disana.. Menanam tak bisa, menangis pun sama.. Gantung cita-cita di tepian kota..’~
Laki-Laki Pemalu
Alunan musik waltz menggalun indah pada lagu ini. Dalam lagu ini, ada dua kemungkinan besar makna yang tersirat, yang pertama adalah cerita dimana hidup seorang laki-laki yang tidak mempunyai keberanian untuk menggungkapkan perasaannya kepada sang pujaan, yang hanya mampu bersembunyi atau hanya sebagai pemuja rahasia. Dan yang kedua, cerita dimana ada seorang laki-laki yang berpura-pura mempunyai sifat malu untuk menutupi ketidaksanggupannya dalam menggungkapkan perasaan hatinya kepada sang pujaan. ‘Nanti malam, kan ia jerat rembulan.. Disimpan dalam sunyi, hingga esok hari.. Lelah berpura-pura, bersandiwara.. Esok pagi kan seperti hari ini.. Menyisakan duri, menyisakan perih, menyisakan sunyi..’~
Balerina
Sebagai lagu penutup pada album ini, efek rumah kaca menawarkan satu lagu yang lebih ear catchy, dengan musiknya yang santai lagu ini berhasil membuai kita untuk kembali memutar dan mendengarkannya dari lagu di awal album. Bercerita tentang sebuah keseimbangan yang harus ada dalam kehidupan. Mereka menggambarkan hidup layaknya seperti seorang balerina, bergerak indah, santai, dan mempesona. ‘Menghimpun energi, mengambil posisi, menjejakan kaki, meniti temali.. Merendah meninggi.. Rasakan api, konsentrasi.. Biar, tubuhmu berkelana.. Lalui kegelisahan, mencari keseimbangan, mengisi ketiadaan, di kepala dan di dada..’~
Eh, gue tambahin dua lagu lagi deh. Efek Rumah Kaca sempet ngeluarin satu single yang judulnya Hilang. Adrian (Basis) juga bikin satu lagu dan doi nyanyiin sendiri loh yang masuk dalam album kompilasi Frekuensi Perangkap Tikus judulnya Di Sekolah-sekolah.
Hilang
Kok judulnya Hilang? Apa sih yang hilang? Sendal? Bukan, Lagu ini bercerita tentang peristiwa Mei '98. Hilang disini dimaksudkan untuk aktivis-aktivis mahasiswa yang Hilang tanpa jejak pada akhir kekuasaan Presiden Soeharto. Bercerita juga tentang kukuhnya keluarga-keluarga korban yang terus menuntut keadilan hingga hari ini. 'Rindu kami seteguh besi, hari demi hari menanti.. Tekad kami segunung tinggi, takut siapa semua hadapi.. Yang hilang menjadi katalis, disetiap kamis, nyali berlapis.. Yang ditinggal tak kan pernah diam, mempertanyakan kapan pulang..?'~
Di akhir lagu ini disebutin juga korban-korban hilang dalam peristiwa Mei 98. Selalu lagu ini bikin gue sebel sendiri, karena banyak kegelapan di masa lalu Indonesia. (Makanya skripsi gue gak selesai-selesai gara-gara datanya susah dicari!!!)
Di Sekolah-Sekolah
Ini Adrian keren abis loh, doi membuktikan juga bisa nyanyi. Menurut gue sih, bagus lah untuk seorang yang kita kenal dari album pertama ERK cuma maen bas doang. Lagu ini juga termasuk lagu cerdas! Gue ceritain dulu deh album kompilasinya. Frekuensi Perangkap Tikus itu dibuat sama KPK loh. Dalam album ini banyak musisi Indie yang nyumbang lagu, tentunya yang temanya korupsi. Salah satunya Zeke Khaseli, Navicula, Sajama Cut, Harlan, Morfem dll. Balik ke Di Sekolah-sekolah, lagu ini juga bertema korupsi. Adrian mengambarkan sebuah korupsi dimulai dari tempat yang paling dasar, yaitu Sekolah. Adrian juga mengajak paduan suara anak untuk bernyanyi bersama dalam lagu ini. Hal tersebut deh yang semakin memperkuat makna Di Sekolah-sekolah untuk bisa sampe ke telinga pendengarnya, semoga juga kepada yang ada Di Sekolah-sekolah juga. 'Segenap hormat kami, guru kami tercinta.. Semua yang kau bilang, semua yang kau ajar, membekas dikepala.. Biar semua orang walau yang tak punya kan terdidik oleh mu.. Walaupun tak punya kami wajib sekolah..!'~
coretan by: http://yudhaanakbuangan.blogspot.co.id